SMKN 1 Robatal Kirim Dua Siswa ke Jumbara PMR ke-10 Jawa Timur di Gresik

Vokasiana.com - Suara Inspirasi. Madura tidak pernah berhenti melahirkan cerita tentang anak-anak mudanya. Dari Robatal, sebuah kecamatan di utara Sampang yang jauh dari hiruk pikuk kota, dua siswa menyiapkan diri untuk sebuah perjalanan panjang. Namanya Ali Fauzi dan Salo Zevansa. Mereka bukan sedang pergi rekreasi. Mereka sedang menuju bumi perkemahan PT Semen Indonesia di Gresik.

Tanggal 17 September 2025 mereka berangkat. Bersama ratusan siswa lain dari seluruh Jawa Timur, mereka ikut Jumbara PMR ke-10. Jumbara adalah singkatan dari Jumpa Bakti Gembira. Nama yang terdengar sederhana, tapi isi acaranya sama sekali tidak sederhana.

Di sana mereka akan tinggal di tenda, berpanas-panasan, berdesak-desakan, dan tidur seadanya. Tapi justru di situlah letak pelajarannya. Mereka akan belajar arti kebersamaan, arti gotong royong, arti saling menjaga. Mereka akan belajar memberi pertolongan pertama pada orang yang tidak mereka kenal. Mereka akan belajar bahwa darah yang didonorkan bukan sekadar cairan merah, melainkan kehidupan itu sendiri.

Ali Fauzi, dengan wajah keras khas anak Madura, berkata singkat sebelum berangkat: “Saya ingin membawa cerita pulang ke Sampang.” Cerita itu nanti akan ia bagikan ke teman-temannya di SMKN 1 Robatal. Tentang apa yang ia lihat, ia alami, ia rasakan di bumi perkemahan Gresik. Tentang betapa luasnya dunia di luar bangku sekolahnya.

Salo Zevansa lebih pendiam. Ia tidak banyak bicara. Tapi di dalam tasnya ada buku catatan kecil. Di sana ia menulis harapannya sendiri: bisa bertemu teman baru, bisa menambah pengalaman, bisa menjadi manusia yang lebih berguna. Kadang justru yang pendiam seperti Salo-lah yang paling banyak menyerap pelajaran dari perjalanan.

Mereka hanya dua orang dari SMKN 1 Robatal bersama 8 siswa lainnya yang mewakili dari Kabupaten Sampang jenjang SMA/SMK. Tapi mereka mewakili Robatal. Mereka membawa nama Sampang. Mereka ikut berdiri sejajar dengan anak-anak dari Surabaya, Malang, Banyuwangi, dan kota-kota lain yang jauh lebih besar.

Perkemahan Jumbara akan berlangsung sampai 21 September. Lima malam. Enam hari. Cukup untuk membuat anak-anak kota jadi lebih tahan panas, dan anak-anak desa jadi lebih percaya diri.

Nanti, ketika pulang ke Madura, Ali dan Salo tidak akan membawa piala. Tidak ada piala di Jumbara. Tapi mereka akan membawa sesuatu yang lebih berharga: cerita. Bahwa di Gresik, mereka pernah menjadi bagian dari ribuan relawan muda yang berlatih menolong orang lain. Bahwa di umur belasan tahun, mereka sudah diajari satu hal sederhana tapi mendasar: hidup ini untuk berbagi.

Posting Komentar untuk "SMKN 1 Robatal Kirim Dua Siswa ke Jumbara PMR ke-10 Jawa Timur di Gresik"